Blog

Cegah Komplikasi Diabetes Selagi Bisa

19/09/2012 15:07

Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat meningkatkan resiko munculnya berbagai macam komplikasi. Karena komplikasi tersebut, penanganan yang diberikan seringkali tidak lagi fokus terhadap penyakit yang diderita, melainkan lebih pada komplikasi diabetes mellitus yang muncul. Padahal penanganan yang benar seharusnya mampu mengatasi penyakitnya terlebih dahulu. Hal ini karena penyakit yang diderita merupakan penyebab munculnya komplikasi bukan sebaliknya.

Terlepas dari penanganan medis yang harusnya diperoleh, anda juga perlu mengetahui beberapa komplikasi yang biasanya muncul pada penderita kencing manis. Komplikasi tersebut diantaranya meliputi penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi atau hipertensi, gagal ginjal, retinopati diabetes dan ulkus diabetik. Mengingat keseluruhan komplikasi yang biasanya ditemui pada penderita merupakan penyakit kronis, maka akan lebih baik jika komplikasi tersebut dicegah sebelum terlambat. Cara termudah untuk menghindari komplikasi tersebut adalah dengan menjaga keseimbangan gula darah. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk dapat menjaga kestabilan gula darah guna mengurangi resiko munculnya komplikasi.

Perbaiki Pola Makan Anda

Jika anda selama ini sering terlambat makan atau makan dengan porsi berlebihan, maka kini saatnya anda mengganti kebiasaan makan yang salah tersebut. Hal ini karena kedua kebiasaan makan yang salah tersebut dapat memicu terjadinya lonjakan gula darah. Lonjakan gula darah yang terjadi tentunya akan semakin meningkatkan resiko munculnya komplikasi. Karenanya akan lebih baik jika anda mulai membiasakan diri makan tepat waktu dengan porsi normal. Jika diperlukan, anda dapat makan lebih sering namun dengan porsi kecil. Sangat disarankan pula untuk menambah porsi sayuran dan buah agar upaya untuk menjaga kestabilan gula darah dapat berhasil maksimal.

Lakukan Diet dengan Benar

Tidak hanya pola makan saja yang berpengaruh terhadap kestabilan gula darah anda, tetapi juga pola diet anda. Jika selama ini anda cenderung memilih untuk menjalani diet ketat karena berpikir dapat membantu mengurangi berat badan anda, maka segera ubahlah mindset tersebut. Hal ini karena dengan menjalani diet yang ketat, anda justru tidak akan memperoleh manfaat apa-apa selain tubuh yang kurus. Apalagi ditambah dengan resiko kurangnya nutrisi tubuh akibat diet ketat yang anda jalani, maka nantinya justru akan mempengaruhi keseimbangan gula darah anda.

Hindari Stres

Stres dapat menyerang siapa saja, tanpa mengenal batas usia. Dengan adanya resiko stres ini, maka sebagai penderita kencing manis anda perlu lebih waspada. Dengan kata lain, anda harus mampu mengatasi stres atau bahkan menghindarinya. Hal ini karena stres yang anda alami nantinya dapat mempengaruhi keseimbangan gula darah anda. Alasan utamanya karena stres menstimulasi pelepasan hormon epinefrin dan cortisol yang cenderung memicu pelepasan insulin.

Sekilas, fakta tersebut tampak menguntungkan bagi anda yang ingin mengupayakan keseimbangan gula darah. Namun hendaknya perlu diingat resiko kerusakan sel beta pankreas yang akan semakin meningkat jika ia selalu dituntut untuk mensekresikan insulin dalam jumlah yang cukup. Karenanya akan lebih baik jika anda mulai melakukan stress management untuk menghindari efek negatif stres yang anda alami tersebut atau sebisa mungkin menghindarinya. Untuk info menarik lainnya yang berkaitan dengan komplikasi diabetes, silahkan anda mengunjungi situs ini: https://www.obatdiabetesmelitus.net/akibat-dan-komplikasi/kenali-bahaya-retinopati-diabetik-sebelum-terlambat

Awasi Gejala Diabetes Mulai dari Diri Anda

17/09/2012 11:54

Mengamati gejala penyakit gula darah memang bukan perkara yang mudah. Apalagi jika anda belum sepenuhnya  memahami gejalanya. Padahal jika anda memahami betul gejalanya, maka dampaknya akan sangat positif, khususnya dalam hal pencegahan terhadap komplikasi akibat kencing manis. Hal ini karena ketika pemeriksaan gula darah menunjukkan hasil yang positif terhadap diabetes, maka pengobatan medis akan segera diupayakan untuk memperoleh kembali kadar gula darah yang mendekati stabil.

Mengingat manfaat yang akan anda peroleh hanya dengan memahami gejala kencing manis yang biasanya muncul, maka akan lebih baik jika mulai memahami satu persatu gejala yang ada. Apalagi dengan adanya fakta bahwa gejala diabetes juga dapat ditemui pada orang normal, maka diperlukan pemahaman khusus untuk membedakan gejala yang muncul.  Biasanya gejala penyakit diabetes yang cukup membingungkan adalah sering buang air kecil, dimana orang normalpun juga mengalaminya.

Meski orang normal juga dapat mengalami peningkatan intensitas buang air kecil, tetap ada beberapa hal yang dapat membedakan apakah gejala yang muncul merupakan gejala diabetes atau bukan. Salah satu contohnya adalah ketika peningkatan intensitas buang air kecil yang anda alami sering terjadi pada malam hari. Peningkatan intensitas buang air kecil yang terjadi pada malam hari akan lebih cenderung mengarah pada gejala kencing manis.

Selain waktu terjadinya, perlu diketahui juga kadar urin yang dikeluarkan apakah normal atau justru meningkat. Jika kadar atau jumlahnya meningkat dari biasanya, maka gejala yang muncul ini harus selalu dicurigai sebagai gejala penyakit kencing manis. Untuk memastikannya, tentu saja perlu pemeriksaan kadar gula darah sehingga hasilnya akan lebih akurat.

Gejala penyakit diabetes lainnya yang mungkin juga akan sedikit membingungkan adalah penurunan berat badan. Ketika penurunan berat badan dialami oleh seseorang yang sebelumnya mengalami obesitas tanpa melakukan diet, maka penurunan berat badan yang terjadi harus dicurigai sebagai gejala diabetes. Namun seringkali gejala yang muncul tersebut disalahartikan oleh penderita. Inilah yang membuat penanganan lebih lanjut kemudian terlambat diperoleh, khususnya dalam hal pemeriksaan gula darah.

Dengan mengetahui hal tersebut di atas, maka diharapkan anda dapat lebih waspada terhadap setiap gejala yang muncul. Jika memang masih menemui kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter. Akan lebih baik lagi jika dokter tersebut adalah dokter keluarga yang biasanya mengetahui riwayat kesehatan anda. Dengan cara ini, maka deteksi terhadap penyakit gula darah akan lebih mudah dilakukan. Untuk memperoleh informasi menarik lainnya mengenai penyakit kencing manis, anda bisa Klik Di Sini.

Seperti Apa Gejala Awal Diabetes?

14/09/2012 10:48

Sebagai salah satu penyakit berbahaya yang sangat rentan akan komplikasi dan dapat menyebabkan kematian, diabetes harus dicegah sejak dini. Namun seringkali upaya pencegahan tersebut gagal dilakukan karena perubahan gaya hidup yang tidak segera dilakukan. Untuk mewaspadai hal ini terjadi, maka akan lebih baik jika anda mengetahui apa saja gejala awal penyakit gula atau diabetes. Dengan begitu ketika salah satu gejala muncul, maka anda akan menentukan langkah apa yang harus ditempuh selanjutnya. Berikut ini gejala diabetes awal yang perlu anda ketahui.

Sering Buang Air Kecil

Poliuri atau sering buang air kecil umumnya merupakan gejala penyakit kencing manis yang muncul pertama kali. Gejala yang satu ini sangat erat kaitannya dengan lonjakan gula darah yang terjadi di dalam tubuh. Karenanya ketika gejala ini muncul, maka pemeriksaan gula darah harus segera dilakukan. Dari hasil pemeriksaan tersebut kemudian akan dapat diketahui apakah anda terserang diabetes atau tidak. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang positif, itu artinya anda harus segera menjalani pengobatan kencing manis yang sesuai dengan jenis diabetes yang anda derita.

Pengobatan diabetes mellitus, dalam hal ini, sudah terbukti mampu mengupayakan kestabilan kadar gula darah sehingga kadar gula darah anda dapat kembali mendekati stabil. Selain itu, pengobatan medis juga nantinya akan dapat membantu mengurangi gejala yang muncul sehingga anda akan sedikit merasa nyaman beraktifitas.

Penurunan Berat Badan yang Cukup Drastis

Penurunan berat badan yang cukup drastis tanpa disertai dengan pola diet yang benar harus selalu dicurigai sebagai gejala penyakit diabetes, khususnya diabetes melitus tipe1. Hal ini karena pada umumnya, penderita DM tipe 1 memiliki tubuh yang kurus yang bukan karena menjalani diet sehat. Dengan mengetahui hal ini, maka diharapkan anda akan lebih waspada terhadap penurunan berat badan yang anda alami. Apalagi jika anda tidak pernah menjalani diet atau olahraga yang memang ditujukan untuk menurunkan berat badan.

Selain mewaspadai penurunan berat badan yang mungkin saja anda alami, anda juga perlu mewaspadai penurunan berat badan yang dialami oleh buah hati anda. Hal ini karena penyakit diabetes tipe 1 seringkali menyerang anak-anak meski juga dapat menyerang orang dewasa. Oleh karena itu, akan lebih baik jika setiap penurunan berat badan yang dialami selalu diikuti dengan pemeriksaan gula darah agar dapat diketahui apakah anda atau anak anda terserang diabetes.

Sering Haus dan Lapar

Rasa haus dan lapar normalnya dialami oleh semua orang. Namun khusus untuk seseorang yang menderita kencing manis, rasa haus dan lapar yang dialaminya akan sedikit berbeda. Hal ini berkaitan dengan gangguan metabolisme gula yang dialami penderita sehingga menyebabkan kurangnya nutrisi yang diperoleh tubuh. Kurangnya nutrisi yang diperoleh kemudian merangsang timbulnya rasa lapar yang berlebihan yang biasanya akan dipenuhi dengan makan dalam jumlah yang berlebihan pula.

Sementara itu, rasa haus yang timbul merupakan akibat dari meningkatnya frekuensi buang air kecil yang dialami penderita sebelumnya. Ini berarti bahwa antara satu gejala kencing manis yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Guna mencegah gejala tersebut berkelanjutan, maka pengobatan medis harus segera diupayakan untuk mengembalikan kestabilan gula darah. Meski demikian, pengobatan medis belum mampu secara efektif mengatasi penyakit yang diderita sehingga hasil pengobatanpun hanya akan bertahan untuk beberapa waktu saja.